Advertisement
  1. Business
  2. Social Media

Kapan Saat Media Sosial Membuang-buang Waktu dan Uangmu?

Scroll to top
Read Time: 8 min

() translation by (you can also view the original English article)

Kamu memiliki Halaman Facebook untuk bisnismu. Kamu mungkin memiliki akun Twitter juga, dan mungkin bahkan Instagram dan Pinterest.

Kamu telah diberitahu berulang-ulang oleh guru, ahli, pemasar dan blogger, bahwa bisnis kecil membutuhkan kehadiran media sosial.

Namun pernahkah kamu melangkah mundur dan memikirkan mengapa?

Mengapa saya menghabiskan waktu berbagi "konten" untuk "menarik" "audiens" saya di Facebook? Apakah ada tujuan melakukan semua tweeting ini?

Mungkin ada. Mungkin tidak.

Tentu, ada beberapa bisnis yang mendapatkan manfaat dari akun media sosial yang aktif—dan kita akan membahasnya—namun ada juga banyak waktu ketika mengeluarkan waktu dan uang ke dalam media sosial benar-benar suatu pemborosan.

Pertimbangkan ini:

Mungkin ini waktu yang tepat untuk memikirkan kembali strategi sosialmu.

Di dalam tutorial ini, kita akan melihat secara kritis tentang marketing media sosial, dan memeriksa apakah itu memberikan nilai tambah ke dalam bisnismu atau hanya merupakan kesalahan mengarahkan sumber dayamu.

Bertanya-tanya apakah media sosial mungkin menghabiskan waktu untuk bisnismu?

Atau, apakah itu tepatnya apa yang harus lebih kamu investasikan?

Maka teruskan membaca:

Mari Mulai Dengan Sebuah Contoh

Saya memiliki seorang teman, sebut saja namanya Lester, yang menginspirasi artikel ini. Dia adalah penghibur perusahaan dan pernikahan di Irlandia.

Untuk sebuah pertunjukan, dia memiliki tarif hingga €1000. Selama saya mengenalnya, orang-orang telah mendorongnya untuk menghabiskan lebih banyak waktu dan uang pada Facebook dan Twitter. Mereka menunjukkan pesaingnya yang memiliki halaman dengan dua kali lebih banyak likes. Pastinya dia tidak ingin kalah dalam kompetisi itu?

Setiap tahun atau dua tahun seseorang akan meyakinkan Lester untuk mencoba media sosial. Mereka menawarkan untuk menjalankan halaman Facebook untuk dia, atau mengenal manager media sosial yang bagus yang akan melakukannya. Terkadang bahkan dia melakukannya sendiri.

Hal yang sama terjadi setiap saat.

Setelah beberapa minggu "menarik" dengan "audiens", dia mulai mendapatkan pesan dari orang-orang yang tertarik dalam menyewanya untuk sebuah pertunjukan.

Sukses?

Baiklah, tidak.

Ketika orang yang mengiriminya pesan menemukan bahwa harga pertunjukan itu €1000 bukannya €100, mereka mencari di tempat lain.

crowd at gigcrowd at gigcrowd at gig
Setiap orang di keramaian mungkin menyukai band... namun mereka tidak dapat menyewanya untuk pertunjukkan pribadi

Masalahnya adalah dia memiliki dua audiens: orang-orang yang telah melihatnya beraksi dan menyukainya, dan orang-orang yang siap untuk membayar tarifnya.

Walaupun grup yang pertama aktif dalam media sosial, yang kedua tidak. Perusahaan penyewa tidak melihat Facebook untuk menemukan penghibur.

Ini menemukan akar permasalahan: kebanyakan dari kompetitornya entah menargetkan pada titik harga yang rendah, atau mencari Facebook Likes hanya karena mereka mereka baik.

Bagi Lester, sunggguh tidak ada strategi media sosial yang ampuh. Media sosial membuang-buang waktunya. Dia lebih baik menghabiskan energinya untuk sesuatu yang lain.

Mari kita lihat bagaimana contoh ini diterapkan padamu dan bisnis kecilmu.

Mengapa Kamu Menggunakan Media Sosial?

Untuk menemukan apakah media sosial layak untuk bisnismu, kamu perlu mencari tahu mengapa kamu menggunakannya dan apa yang kamu harapkan untuk dicapai.

Ada banyak alasan bagus untuk menggunakan media sosial namun mereka akan jatuh pada tiga kategori luas ini:

  • Untuk meraih pelanggan/klien/rekanan baru.
  • Untuk tetap terhubung dengan pelanggan/klien/rekanan yang ada.
  • Untuk menyediakan dukungan pelanggan/klien.

Dengan mencoba untuk mendapatkan Likes demi Likes atau meme yang dibagikan karena kompetitormu menggunakan media sosial, bukanlah alasan yang baik bagimu untuk menginvestasikan waktu dan uang ke dalamnya. Untuk mengutip ibu saya, "apakah kamu akan melompati jembatan hanya karena pesaing bisnismu melakukannya?"

Duduklah dan habiskan beberapa waktu memikirkan tentang mengapa. Jika kamu tidak dapat menemukan alasan yang bagus, kamu mungkin menyia-nyiakan waktumu. Untuk jenis bisnis yang dibantu oleh media sosial, alasannya sangat jelas.

Bahkan jika kamu memiliki alasan yang bagus, usahamu mungkin salah arahan. Mari kita ambil ketiga kategori tadi satu demi satu, dan pastikan kamu menginvestasikan di dalam media sosial dalam cara yang benar-benar membayar.

1. Untuk Meraih Pelanggan Baru

Untuk meraih pelanggan baru adalah salah satu alasan terbesar mengapa bisnis kecil menggunakan media sosial. Pelanggan adalah darah segar dalam bisnis dan memiliki terlalu jarang merupakan masalah.

Catatan: saya akan menggunakan kata pelanggan untuk penyederhanaan namun itu juga berlaku untuk klien dan rekanan bisnis. Yang mana yang akan kamu raih akan tergantung pada bisnismu.

Walaupun itu benar bahwa sebuah media sosial dapat menjadi cara yang bagus untuk meraih pelanggan potensial baru, kamu harus yakin bahwa kamu meraih pelanggan yang benar.

Pikirkan kembali tentang Lester. Ada banyak orang yang ingin menyewanya pada media sosial, mereka hanya tidak ingin menyewanya pada tarif yang itu patok. Dua puluh tahun yang lalu ketika dia baru memulai, media sosial mungkin merupakan tempat yang bagus untuknya memilih sebuah bisnis baru, namun sekarang setelah di menjadi salah satu penghibur top di Irlandia, itu tidak.

Jika kamu merencanakan untuk menggunakan media sosial untuk mendapatkan pelanggan baru, kamu sebaiknya memastikan mereka di sana. Jika kamu memiliki sebuah perusahaan B2B, cobalah untuk mendapatkan Likes pada halaman Facebook perusahaanmu dengan harapan sebuah calon potensial akan mendekatimu mungkin adalah sebuah pandangan yang salah. Itu mungkin berkerja dari waktu ke waktu, namun itu mungkin bukan penggunaan terbaik untuk sumbermu yang terbatas.

Untuk Lester, dia menemukan kebanyakan dari kliennya ketika sedang pentas. Mereka melihat pertunjukannya dan ingin menyewanya. Bukannya pergi setelah acara, dia selalu memastikan untuk tetap tinggal di suatu tempat yang terlihat selama setengah jam setelah pertunjukannya selesai. Tiga puluh menit ekstra untuk menunggu itu jauh lebih baik baginya untuk memilih pelanggan baru daripada waktu yang sama yang dihabiskan untuk memposting di Facebook.

Pertanyaan Untuk Diajukan Pada Dirimu Sendiri

  • Apakah ada orang yang ingin saya raih di Facebook? Twitter? Pinterest? atau LinkedIn?
  • Jika mereka di sana, bagaimana cara terbaik untuk meraihnya? Apa yang ekivalen dengan setengah jam setelah pertunjukan?
  • Jika mereka berada di media sosial, apakah saya memiliki cara untuk membuat mereka "tertarik" untuk benar-benar membeli sesuatu? Apakah itu bahkan mungkin?

Jika kamu tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan terhadap pertanyaan sederhana ini, kamu mungkin menghabiskan uang dalam mengejar pelanggan di media sosial.

2. Untuk Tetap Terhubung Dengan Pelanggan Yang Ada.

Cara termudah untuk menjual adalah kepada orang yang telah membeli darimu.

Kamu telah menyakinkan mereka tawaran bisnismu sekali, melakukan itu untuk kedua kalinya jauh lebih sederhana. Media sosial dapat menjadi cara yang sangat bagus untuk tetap terlibat dengan pelangganmu yang sudah ada.

Bagi pikiran saya, ini adalah cara paling terbaik untuk menggunakannya.

Mari katakan kamu adalah sebuah bisnis kecil yang menjual barang-barang buatan tangan di Etsyy. Pelangganmu tidak akan mengunjungi tokomu setiap hari. Apa yang mungkin mereka lakukan, adalah menyukai halaman Facebookmu.

Ketika kamu memiliki produk baru, atau melihat sesuatu dalam online yang mungkin mereka suka, kamu dapat membagikan itu dalam halamanmu. Kamu telah tahu bahwa mereka paling tidak tertarik dalam apa yang akan kamu tawarkan.

Strategi yang sama ini dapat tetap benar untuk banyak bisnis yang berbeda. Retoran dapat membagikan menu terbarunya dan jam buka. Website yang menjual produk informasi (seperti Envato Tuts+) dapat mempromosikan course baru mereka dan mengumumkan penjualan.

Ini tidak untuk mengatakan ini adalah strategi paling ampuh.

Itu sepenuhnya mungkin bahwa mencoba untuk tetap terlibat dengan pelangganmu dalam media sosial adalah buang-buang waktu.

Jika kamu menjual sebuah produk yang normalnya dibeli pelanggan hanya sekali, seperti sebuah rumah, maka mencoba untuk tetap membuat mereka terlibat dalam media sosial tidak akan layak. Sama halnya, jika kamu berada di dalam sebuah perusahaan B2B, kebanyakan pelanggan eksistingmu tidak akan aktif—atau paling tidak tidak dalam kapasitas profesional—dalam media sosial.

Pertanyaan Untuk Diajukan Pada Dirimu Sendiri

  • Apakah saya memiliki pelanggan yang sudah ada yang tetap saya hubungi melalui media sosial?
  • Apakah saya memiliki sesuatu yang dapat saya tawarkan ke mereka? Atau apakah saya tetap terhubung dengan mereka untuk hal itu?
  • Apakah jumlah waktu yang diperlukan untuk terhubung cukup layak?

3. Untuk Menyediakan Dukungan Pelanggan

Kebanyakan perusahaan besar memiliki seseorang yang duduk di dalam departemen dukungan pelanggan hanya menyaksikan Facebook dan Twitter. Ketika seseorang memiliki sebuah masalah dengan penyedia seluler atau perusahaan kabel mereka, itu normalnya merupakan tempat pertama yang mereka tuju.

Daripada menelpon telpon dukungan pelanggan, mereka akan mengeluh dengan keras dan di dalam publik. Memiliki seseorang yang menyaksikan itu siap untuk masuk dan menawarkan bantuan adalah investasi yang solid.

Itu tidak selalu masalahnya untuk bisnis yang lebih kecil. Kecuali jika kamu memiliki sejumlah besar pelanggan yang memerlukan bantuan secara langsung, media sosial adalah cara yang jelek untuk menawarkan bantuan. Kamu jauh lebih baik mengarahkan mereka ke pilihan lainnya seperti sebuah dasar pengetahuan atau FAQ.

Pertanyaan Untuk Diajukan Pada Dirimu Sendiri

  • Apakah media sosial benar-benar tempat terbaik untuk menawarkan dukungan pelanggan? Mengapa?
  • Apakah kamu hanya menggunakan alasan bahwa kamu memonitor feedback pelanggan untuk menjelajah Twitter?

Apa Berikutnya?

Sekarang ini, kamu harusnya memiliki ide yang cukup baik apakah media sosial cocok atau tidak untuk bisnismu. Jika itu benar-benar membantumu mendapatkan pelanggan baru, tetap terhubung dengan yang lama, atau menyediakan dukungan pelanggan, maka itu adalah investasi yang solid. Jika itu tidak akan membantu mencapai salah satu goal ini, kamu mungkin membuang-buang sumber dayamu.

Bahkan jika media sosial adalah penggunaan yang bagus untuk waktu dan uangmu, maka kamu perlu melakukan pendekatan dalam cara yang benar—hanya menginvestasikan waktu ke dalam kanal media sosial yang berkerja untuk bisnismu. Mengejar goal yang benar dalam cara yang salah sama jeleknya dengan mengejar goal yang salah.

Berikut tutorial yang membantu untuk mempelajari lebih banyak tentang bagaimana memulai media sosial dengan cara yang benar dan memastikan kamu melacak hasilnya:

Langkah berikutnya adalah memikirkan strategi itu. Di Tuts+, kami memiliki panduan menyeluruh tentang media sosial untuk bisnis kecil yang dapat membantumu melalui prosesnya. Mulai dengan Panduan Pemula di atas, dan kemudian kerjakan melalui sepanjang sisa pelajaran, dengan memperhatikan hal tertentu tentang bagaimana mengukur ROI untuk memoles pendekatanmu.

Rangkuman

Sama banyaknya dengan yang dikatakan oleh pemasar dan guru, media sosial bukanlah hal yang pasti. Untuk beberapa bisnis kecil, media sosial merupakan pemborosan waktu.

Ada banyak bisnis kecil di luar sana yang benar-benar tidak memerlukan sebuah akun Facebook atau Twitter yang aktif. Di dalam tutorial ini, saya telah membawamu melalui bagaimana mengidentifikasi jika bisnismu adalah salah satu dari mereka.

Jika tidak, dan kamu akan mendapatkan manfaat dari strategi sosial, maka sekarang adalah waktu yang tepat untuk mendapatkan rencana yang solid dan mulai menerapkan itu secara efisien.

Advertisement
Did you find this post useful?
Want a weekly email summary?
Subscribe below and we’ll send you a weekly email summary of all new Business tutorials. Never miss out on learning about the next big thing.
Advertisement
One subscription. Unlimited Downloads.
Get unlimited downloads