Advertisement
  1. Business
  2. Marketing
  3. Writing

Cara Menulis Studi Kasus yang Menarik Pelanggan

Scroll to top
Read Time: 11 min

() translation by (you can also view the original English article)

Salah satu masalah yang selalu muncul ketika menjalankan bisnis adalah membangun kepercayaan dengan calon pelanggan. Sebelum pelanggan merasa nyaman bekerja sama dengan Anda, Anda harus membuktikan bahwa jasa anda bekerja. Tetapi bagaimanakan cara Anda membangun kredibilitas sebelum bekerja sama dengan seseorang?

Inilah fungsi dari Studi Kasus. Jika dilakukan dengan benar, studi kasus dapat membantu untuk mendemonstrasikan betapa efektifnya bisnis Anda, sehingga Anda dapat membangun kepercayaan antara Anda dan calon pelanggan serta langsung menarik para pelanggan.

Dalam tutorial ini, kita akan membahas tentang keuntungan dari membuat Studi Kasus, memandu proses penulisan Studi Kasus, dan melihat contoh-contoh dan template dari Studi Kasus yang menarik.

Apa itu Studi Kasus?

Ada banyak cara untuk mendefinisikan Studi Kasus, namun bagi para pekerja lepas (freelancer) dan para pemilik bisnis (owner), sebuah Studi Kasus biasanya mencatat proses dan solusi yang mendemonstrasikan seberapa baik Anda bekerja.

Studi Kasus ini seringkali berdasarkan atas para pelanggan yang telah sukses dalam menggunakan Jasa atau Produk Anda. Namun, bukan seperti Testimoni atau Review pelanggan yang biasanya hanya berupa beberapa kalimat pujian, Studi Kasus bersifat lebih detil. Studi Kasus biasanya terdiri dari masalah yang akan Anda selesaikan, solusi yang Anda gunakan, dan pencapaian hasil.

Apa yang Studi Kasus dapat Lakukan untuk Bisnis Anda

Karena Studi Kasus membutuhkan tingkat kedetilan yang cukup tinggi, membuat Studi Kasus terkadang dapat membuat Anda merasa terintimidasi. Tentu saja, mengajak pelanggan untuk bekerja sama, memilah informasi yang dibutuhkan, dan menulis Studi Kasus itu sendiri membutuhkan banyak usaha, namun ada banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan jika Anda mau menginvestasikan waktu dan tenaga untuk membuat beberapa Studi Kasus bagi bisnis Anda. Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan:

1. Studi Kasus Membangun Kredibilitas dengan Cepat

Karena Studi Kasus pada dasarnya adalah bukti tertulis bahwa Anda dapat memberikan layanan yang baik, Studi Kasus membantu meningkatkan kredibilitas Anda di mata para pelanggan baru yang kemungkinan merasa khawatir. Bagaimanapun juga, jika Anda telah mengerjakan sebuah proyek yang mirip sebelumnya, sangat masuk akal untuk mengasumsikan bahwa Anda dapat melakukannya lagi. Jika Studi Kasus Anda menarik dan dilakukan dengan teliti, Anda tidak akan memiliki masalah dalam meyakinkan para pelanggan yang skeptis sekalipun.

2. Studi Kasus Memberikan Anda sebuah Kelebihan dibanding Kompetitor

Karena menulis Studi Kasus membutuhkan usaha lebih daripada mengumpulkan testimony atau memamerkan portofolio Anda, tidak banyak kompetitor Anda yang mau menginvestasikan waktu dan tenaga untuk membuat Studi Kasus yang menarik. Ini dapat membuat Anda menonjol bahkan di Industri yang penuh dengan kompetitor dan sangat kompetitif.

3. Studi Kasus adalah Alat Pemasaran yang Efektif

Berdasarkan laporan B2B Content Marketing Trends dari Content Marketing Institute pada tahun 2016, para pemasar konten menilai Studi Kasus sebagai jalur terbaik ketiga dalam pemasaran konten yang paling efektif.

2016 B2B Content Marketing Trends report2016 B2B Content Marketing Trends report2016 B2B Content Marketing Trends report
Content Marketing Institute - 2016 B2B Content Marketing Trends report.

Hanya acara tatap muka dan webinar yang dianggap lebih efektif daripada Studi Kasus. Ini berarti bahwa, berdasarkan pengalaman para pemasar, Studi Kasus adalah alat pemasaran yang lebih baik jika dibandingkan dengan blog maupun bulletin. Jika Anda ingin menginvestasikan waktu Anda di marketing channel, maka investasikanlah di Studi Kasus.

Bagaimana Cara Menulis Studi Kasus

Karena kita telah menunjukkan mengapa Studi Kasus dapat menjadi aset penting bagi bisnis Anda, memulai pembuatannya segera seakan-akan merupakan jalan terbaik. Sayangnya, tanpa persiapan yang baik dan benar, Studi Kasus Anda dapat berakhir membosankan atau lebih buruk lagi malahan mengusir para pelanggan ketimbang menarik mereka. Berikut adalah beberapa langkah anjuran yang dapat membantu Anda membuat Studi Kasus pertama Anda dengan benar:

Langkah 1. Temukan Pelanggan atau Proyek yang Tepat untuk Dideskripsikan

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menemukan kandidat terbaik untuk Anda deskripsikan sebagai Studi Kasus pertama Anda. Meskipun lebih mudah untuk memilih langsung proyek dan pelanggan terbaru anda, ada beberapa hal lain yang perlu untuk dipikirkan, hal ini sangat penting mengingat besarnya usaha yang harus Anda lakukan untuk menulis dan mendesain Studi Kasus Anda. Pikirkan hal-hal berikut:

Tipe Proyek Apa yang Ingin Anda Lakukan? Bagaimana Tipe Pelanggan yang Anda ingin Ajak untuk Bekerja Sama?

Secara ideal, Studi Kasus Anda akan membawakan Anda proyek-proyek baru yang ingin Anda lakukan dan menarik para pelanggan baru yang ingin Anda ajak bekerja sama. Contohnya, jika Anda adalah designer yang seringkali bekerja dengan bisnis kecil dan ingin bekerja sama dengan startup di bidang teknologi, akan lebih masuk akal untuk mendeskripsikan proyek-proyek maupun pada pelanggan yang berhubungan dengan teknologi di Studi Kasus Anda. Atau, jika Anda memberikan beberapa layanan sekaligus — desain website, print design, dan UX design (User Experience Design – meningkatkan kualitas product sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan) — dan ingin untuk mulai fokus pada satu layanan, pilihlah proyek yang berpusat kepada servis yang ingin anda tekuni.

Apakah ada Angka atau Statistik yang Dapat Anda Tunjukkan Sebagai Bukti Bahwa Proyek Anda Berhasil?

Studi Kasus yang terbaik adalah jika terdapat bukti nyata pada nilai yang Anda berikan. Bukti ini biasanya berupa angka. Jika Anda adalah desainer situs, Anda dapat melakukan tracking jumlah klik pada tombol “Buy Now” di situs yang Anda desain. Penulis konten dapat melakukan tracking pada traffic dan jumlah share yang artikel mereka dapatkan. Developer dapat melakukan tracking nilai-nilai yang dianggap penting bagi para pelanggan, contohnya seberapa cepat sebuah aplikasi berjalan dan berapa banyak user yang mengunduh (download) atau menggunakan aplikasi tersebut setiap bulannya. Jika keandalan merupakan hal penting di bidang Anda, maka Anda juga dapat melakukan tracking pada total waktu yang dibutuhkan sampai Anda berhasil mendeliver proyek tersebut.

Untuk menemukan angka-angka yang tepat bagi Studi Kasus Anda, pertimbangkan tujuan utama dari proyek Anda. Apa yang ingin pelanggan dapatkan? Bagaimana cara mereka mengukurnya? Ini dapat membantu Anda menentukan data mana yang harus dikumpulkan untuk Studi Kasus Anda.

Bagaimana Hubungan Kerja Sama Anda? Apakah Pelanggan Puas?

Walaupun Anda kemungkinan tidak diperbolehkan untuk menyebarkan detil bisnis yang konfidensial, pelanggan yang puas dengan layanan Anda akan dengan senang hati menjadi kandidat bagi Studi Kasus Anda. Cara terbaik adalah meminta ijin mereka langsung setelah Anda mendapatkan feedback positif atau mendapatkan hasil yang sangat memuaskan pada proyek yang telah Anda selesaikan, sehingga mereka akan lebih mungkin untuk mengakomodasi Studi Kasus Anda sebagai perayaan atas keberhasilan mereka.

Melibatkan mereka dengan cara menanyakan kutipan yang dapat Anda gunakan juga sangat membantu, terutama ketika menggunakan kata-kata mereka untuk menggambarkan tingkat kepuasan mereka atas kinerja Anda. Menggunakan kutipan langsung dari pelanggan memberikan kesan natural, dan rasa personal bagi Studi Kasus Anda, sehingga Anda tidak hanya fokus pada hal-hal teknikal saja. Hal ini sangat penting karena walau se-teknikal apapun produk atau layanan Anda, seorang pelanggan dapat memutuskan sesuatu melibatkan perasaan.

Langkah 2. Ceritakan Sesuatu yang Menarik

Setelah Anda memiliki berbagai informasi yang Anda butuhkan untuk memulai Studi Kasus, perhatikan bahwa Anda dapat mengubah seluruh informasi tersebut menjadi sebuah cerita yang dapat menarik perhatian dari calon pelanggan dan mempertahankan ketertarikan mereka.

Ambil Sebuah Sudut Pandang

Tugas pertama Anda adalah untuk menemukan sebuah sudut pandang. Biasanya, ini merupakan hasil yang telah Anda raih untuk pelanggan Anda, yang akan Anda jelaskan sepanjang Studi Kasus. Karena sudut pandang ini sangat penting, biasanya ini juga akan berakhir menjadi judul dari Studi Kasus Anda. Contohnya, sebuah Studi Kasus dari Design by Structure, sebuah perusahaan desain dari London, diperkenalkan dengan judul “Menggunakan Desain Website untuk Meningkatkan Penjualan Sebesar 400%”.

Web design case studyWeb design case studyWeb design case study
Struktur – contoh Studi Kasus Desain Web

Menilai dari judul dan isinya, Studi Kasus ini hanya fokus kepada bagaimana desain web yang benar dapat berujung pada peningkatan penjualan, dan tidak membahas benefit lain seperti brand yang lebih mudah diingat atau situs yang lebih cepat ter-load. Semua keuntungan atau hasil lainnya bisa saja muncul, tetapi mereka bukanlah fokus dari Studi Kasus ini.

Walaupun memungkinkan untuk fokus kepada 2 atau bahkan 3 sudut pandang berbeda dalam Studi Kasus Anda, fokus kepada banyak elemen atau hasil akan membingungkan sehingga pesan yang terkandung di dalamnya tidak tersampaikan dengan baik. Ketika Anda ragu, tetapkan gunakan sudut pandang terpenting dari sebuah cerita dan bangunlah Studi Kasus Anda dimulai dari sana.

Gunakan Suara yang Kuat

Apakah Anda menggunakana bahasa yang formal atau kasual dalam Studi Kasus anda tergantung kepada Industri dan branding Anda. Hal yang perlu diperhatikan adalah memastikan bahwa bahasa apapun yang Anda gunakan, tulisan Anda harus kuat. Berikut adalah yang dimaksud dengan kuat:

  • Langsung to the point. Seperti yang Strunk and White’s “Elements of Style” katakan, “Hilangkan kata-kata yang tidak perlu”. Gunakan kata-kata sesedikit yang Anda bisa untuk menyampaikan poin yang ingin disampaikan, jangan bertele-tele. Jangan mengulang-ngulang ide yang sama dengan menggunakan kata-kata yang berbeda namun intinya sama berkali-kali sepanjang Studi Kasus Anda.
  • Tegaslah. Jangan takut untuk mengambil kredit bagi pendapat, ide maupun pencapaian Anda. Daripada menggunakan frasa seperti “Pelanggan dapat meningkatkan traffic dari situs mereka”, gunakanlah “Saya membantu pelanggan meningkatkan traffic dari situs mereka”. Perjelas peran aktif Anda baik dalam proses maupun hasil yang diraih.

Buatlah Tetap Menarik

Yang paling penitng, fokus kepada cerita yang ingin Anda beritahukan melalui Studi Kasus Anda. Cerita ini biasanya mengandung pembukaan yang menarik, isi yang jelas, dan kesimpulan yang memuaskan. Dalam Studi Kasus, pembukaan yang menarik adalah sebuah pernyataan atas masalah atau konflik yang sedang pelanggan hadapi sebelum Anda tiba pada gambarannya. Isinya adalah deskripsi dari langkah demi langkah yang Anda gunakan untuk menyelesaikan konflik ini, dan akhirnya ditutup dengan hasil yang Anda capai dan bagaimana hasil ini mengubah bisnis dan hidup pelanggan menjadi lebih baik.

Tetapi bagaimana cara Anda tahu jika Anda telah melakukan ini secara sukses? Berikut adalah beberapa petunjuk yang dapat Anda perhatikan:

  • Gunakan perasaan untuk menegaskan permasalahan yang Anda selesaikan dan hasil yang Anda capai. Daripada memulai dengan biasa saja seperti “Perusahaan XYZ ingin meningkatkan penjualan mereka”, berpikirlah mengenai apa artinya ini secara gambaran besar. Bagaimana perasaan para pelanggan mengenai target yang ingin mereka capai ini? Apa yang menghalangi mereka mencapainya? Apa konsekuensi dari masalah ini? Gambarkan penegasan emosional dengan menulis sesuatu seperti, “Para pendiri Perusahaan XYZ menunda rencana pengembangan mereka selama 5 tahun karena penjualan yang tidak cukup. ‘Ini sangat mengesalkan bahwa kita harus menundanya sekian lama,’ Kata Pak Smith, salah satu pendiri dari Perusahaan XYZ.” Sedangkan untuk kesimpulan Anda, pikirkan tentang apa arti dari hasil yang telah Anda capai bagi pelanggan dan kemungkinan-kemungkinan yang terbuka lebar untuk mereka setelah permasalahan tersebut telah Anda selesaikan.
  • Buatlah menarik dan berguna, bahkan bagi mereka yang bukan calon pelanggan. Sangat menggoda untuk fokus secara berlebihan ke peningkatan penjualan, namun sebelum Anda dapat menjual layanan Anda, Anda harus menjual cerita yang terkandung di dalam Studi Kasus. Cerita ini harus cukup berguna sehingga pembacanya mendapatkan sesuatu dari cerita tersebut dan bahkan men-sharenya dengan orang lain. Studi Kasus Anda harus lebih dari sekedar marketing channel, Studi Kasus ini harus mendidik dan menginspirasi pula.

Langkah 3. Tambahkan Call to Action

Akhirnya, sangat penting untuk menambahkan “call to action” dalam Studi Kasus Anda. Hal ini untuk mendorong para calon pelanggan yang tertarik untuk menghubungi Anda atau memulai pembicaraan tentang kebutuhan mereka. Sebuah contoh yang baik untuk ini adalah “call to action” yang terdapat pada akhir dari Studi Kasus desain situs dari Kooba, yang diakhiri dengan kutipan dari pelanggan dan sebuah tautan untuk “Bekerja dengan Kami” dan “Mulailah Proyek Anda”.

Kooba - Web design case studyKooba - Web design case studyKooba - Web design case study
Kooba – Studi Kasus Desain Situs

Untuk menciptakan sebuah “call to action” yang efektif, pastikan untuk mengingatkan pembaca Anda mengapa mereka harus mengklik “call to action”. Di contoh di atas, kutipan dari pelanggan digunakan untuk keperluan ini, juga sebagai pengingat bahwa sangatlah mudah untuk memulai sebuah proyek bersama Anda.

Sebagai bonus, fasilitas ini juga sangat membantu untuk mengingatkan para pembaca apa yang mereka lewatkan jika mereka tidak melakukan “call to action” Anda. Apa kesempatan yang mereka lewatkan? Perubahan apa yang tidak akan mereka dapatkan?

Jika Anda bisa, lakukan tes pada “call to action” Anda dari waktu ke waktu untuk melihat apakah perubahan pada warna, ukuran atau kata-kata dapat mempengaruhi respon yang Anda dapatkan.

Contoh dan Template Studi Kasus

Sambil Anda mengerjakan Studi Kasus Anda, sangatlah penting untuk melakukan review terhadap Studi Kasus lain yang ada di luar sana. Hal ini dapat memberikan Anda inspirasi dalam cara-cara mendesain Studi Kasus, berdasarkan pada apa yang telah berhasil bagi orang lain. Contoh yang paling nyata adalah Studi kasus dari Neil Patel, seorang marketer, dengan pelanggannya Timothy Sykes, penulis keuangan.

Neil Patel - Case study exampleNeil Patel - Case study exampleNeil Patel - Case study example
Neil Patel – Contoh Studi Kasus.

Contoh ini dimulai dengan kuat, dengan judul yang menarik dan diikuti oleh grafik yang menunjukan peningkatan pendapatan pelanggan dengan bantuan Neil Patel, dibandingkan dengan bagaimana profil pendapatan pelanggan tanpa bantuan dari Neil Patel.

Studi Kasus ini memang pendek, namun penuh dengan statistik dan informasi penting. Ini menunjukan bahwa bukan panjangnya yang penting, namun kekuatan dari bukti-bukti dan seberapa menarik ceritanya. Contoh lain yang dapat Anda lihat adalah Studi Kasus dari Kopywriting Kourse, sebuah contoh yang ditulis secara fun dan kasual dalam bentuk selebaran.

Agar Anda dapat fokus kepada konten dari Studi Kasus Anda, menggunakan template sangat memudahkan desain prosesnya. Jika Anda ingin membuat Studi Kasus yang dapat di cetak dan di unduh, Anda dapat menggunakan template dengan gaya buku minimalis ini. Jika Anda ingin sesuatu yang lebih berwarna dan lebih banyak gambar, Anda juga dapat memilih template Studi Kasus yang lebih berwarna ini, bekerja dengan template Studi Kasus bisnis ini, atau menggunakan desain brosur Studi Kasus professional (seperti di bawah).

Professional Case Study Brochure DesignProfessional Case Study Brochure DesignProfessional Case Study Brochure Design
Desain Brosur Studi Kasus Professional.

Diharapkan, berbagai contoh dan template ini akan menginspirasi Anda untuk membuat Studi Kasus yang indah dan menarik dan tidak hanya membangun kredibilitas Anda, tetapi juga membuat calon pelanggan Anda tertarik untuk melangkah dan bekerja bersama Anda.

Terdapat ratusan tipe template cetak dan template brosur professional yang dapat Anda pilih di GraphicRiver. Mereka dapat membantu Anda menghemat banyak waktu dan membantu Anda bekerja dengan desain visual yang menonjol.

Sumber Grafis

Icon dokumen didesain oleh Doug Cavendish dari the Noun Project.

Advertisement
Did you find this post useful?
Want a weekly email summary?
Subscribe below and we’ll send you a weekly email summary of all new Business tutorials. Never miss out on learning about the next big thing.
Advertisement
One subscription. Unlimited Downloads.
Get unlimited downloads